Pada Kesempatan kali ini kami akan mengulas objek wisata yang sangat terkenal di papua maupun internasional yaitu Raja Ampat. Kepulauan Raja Ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di barat bagian Kepala Burung (Vogelkoop) Pulau Papua. Secara administrasi, gugusan ini berada di bawah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Kepulauan ini sekarang menjadi tujuan para penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya. Empat gugusan pulau yang menjadi anggotanya dinamakan menurut empat pulau terbesarnya, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta ( sumber : wikipedia.com ).
Daerah Raja Ampat merupakan daerah kepulauan, dengan satu - satunya sarana transportasi yang bisa digunakan oleh masyarakan sekitar adalah transportasi angkutan laut. Transportasi ini digunakan baik untuk menjangkau ibu kota kabupatennya ( Waisai ) ataupun sebaliknya. Dengan empat pulau utama yang berada dikawasan ini menjadikan keunikan tersendiri bagi Anda yang melancong ke destinasi wisata Raja Ampat. empat pulau yang dimaksutkan adalah Batanta, Misool, Salawati dan Waigeo. Sebutan atau nama dari Raja Ampat sendiri diambil dari mitos penduduk sekitar yang apabila diartikan kedalam bahasa indonesia mempunyai makna Empat Raja.
Para wisatawan yang berasal dari penjuru dunia sengaja datang objek wisata di Papua ini untuk menikmati keindahan pulau dan keunikan wisata bawah lautnya, serta menjelajahi dinding - dinding bawah laut dengan cara menyelam. Disini wisatawan juga bisa mengarungi gugusan kepulauan besar dan kecil, pegunungan, hutan tropis, untaian karang laut, pantai pasir putih serta keaneka ragaman kehidupan satwa yang ada di kawasan wisata Raja Ampat. Memang boleh dikatakan kalau kekayaan alam seperti ini sangat jarang sekali ada, jadi bersyukur sekali apabila Indonesia memiliki anugrah yang sulit untuk dilukiskan dengan kata - kata.
Sejarah Raja Ampat
Wisata Raja Ampat memang boleh dibilang sangatlah unik, karena memiliki nilai sejarah atau legenda tersendiri. Legenda dari Raja Ampat sediri muncul dari masyarakat sekitar dan memiliki beberapa versi cerita yang diwariskan dari generasi ke generasi ( turun - temurun ) mengenai cerita legenda asal - usul nama Raja Ampat sendiri. Adapun salah satu versi cerita legenda dari Raja Ampat yang beredar di kehidupan masyarakat asli sekitar adalah sebagai berikut.
Dijaman dahulu ada sepasang suami istri hidup dengan sederhana di Teluk Kabui Kampung Wawiyai, pasangan suami tersebut mempunyai pekerjaan sebagai perambah hutan, yang kegiatan sehari - harinya pergi untuk mencari bahan makanan. Mereka bahu membahu menyusuri hutan agar cepat mendapatkan apa yang mereka harapkan. Kemudian dalam perjalanannya mereka sampai di tepi Sungai Waikeo, dan beristirahat melepas lelah. Selama mereka beristirahat mereka melihat lima butir telur yang letaknya tidak jauh dari mereka beristirahat. Setelah itu mereka dekati dan ternyata telur - telur tadi merupakan telur dari Naga. Karena merasah menemukan telur - telur yang aneh, mereka membungkus dalam sebuah noken ( noken = kantong ) dan dibawah pulang ke rumahnya. Setelah sampai rumah telur - telur yang mereka temukan tadi disimpan di dalam kamar.
Waktu mulai berganti dan malampun mulai datang, telur - telur yang tadi mereka simpan didalam kamar mengeluarkan suara bisikan, merekapun penasaran dan mencoba mengintip dari balik pintu kamar. Setelah mereka melihat kejadiannya, betapa kagetnya kedua pasangan suami istri tadi, karena melihat kelima telur yang disimpan menetas dan berwujud empat anak laki - laki dan yang satu perempuan. Kelima anak tadi memakai pakaian halus yang menandakan bahwa mereka adalah keturunan dari seorang Raja.
Hingga saat ini siapa yang memeberi nama kepada anak - anak yang dilahirkan dari telur naga tersebut belum jelas, akan tetapi masyarakat sekitar mengetahui masing - masing anak tadi bernama sebagai berikut :
Nama Raja Legenda Raja Ampat
1. Betani yang kemudian menjadi raja Salawati.
2. Dohar menjadi Raja Lilinta ( Misool ).
3. Mohamad menjadi Raja Waigama ( Batanta ).
4. War Menjadi Raja di Waigeo.
5. Pintolee anak perempuan yang dilahirkan dari telur naga diatas.
Setelah tumbuh dewasa, ke empat anak laki - laki itu menjadi raja dan memerintah dengan bijaksana. Sementara, anak perempuan ( Pintolee ) suatu hari ditemukan sedang hamil dan mengeluarkan dua buah telur. Setelah diketahui oleh kakak - kakak Pintolee, satu telur yang dia lahirkan diletakan dalam kulit kerang, dengan ukuran besar ( Kulit Bia ) dan kemudian dihanyutkan hingga terdampar disebuah pulau yang diberi nama Pulau Numfor. dan yang satunya, tidak menetas dan berubah menjadi batu yang kemudian diberi nama Kapatnai. Batu itu diperlakukan seperti raja oleh penduduk sekitar, dan diberi ruangan tempat untuk bersemanyam serta diletakan pula dua buah batu sebagai pertanda pengawalan terhadap persemayaman tersebut. Sampai saat ini masyarakat sekitar masih menghormati keberadaan persemayaman tersebut dan menjadi objek pemujaan.
3 Fakta Menarik Tentang Raja AmpatHutan Amazon Bawah Laut
Jika hutan Amazon merupakan hutan yang memiliki spesies binatang darat terbanyak, maka perairan Raja Ampat adalah “Hutan Amazon” di bawah laut. Di sini penyelam bisa menjumpai Papuan Epaulette hingga hiu karpet Wobbegong Shark, kuda laut jenis pigmy yang sebesar ruas kelingking hingga ikan besar dengan bentang sayap mencapai lima meter, serta rombongan ikan Barakuda. Raja Ampat ibarat perpustakaan hidup dari koleksi terumbu karang dan biota laut paling beragam di dunia.
Tak Sengaja Ditemukan
Kecantikan Raja Ampat mulai mendunia pada tahun 1990. Saat itu, seorang penyelam berkebangsan Belanda bernama Max Ammer mengunjungi kawasan ini. Tujuannya awalnya adalah menelusuri keberadaan pesawat dan kapal yang digunakan dalam Perang Dunia II yang diperkirakan karam di kawasasan tersebut. Ternyata Max Ammer sangat terpesona dengan keragaman biota di Raja Ampat Maka pada tahun 1998 dia mengajak Gerry Allen, seorang ahli perikanan dari Australia, untuk mengadakan survei di tempat ini.
Pencarian bangkai kapal dan pesawat itu sendiri ternyata juga membuahkan hasil. Di dasar laut kepulauan Raja Ampat ditemukan beberapa peninggalan bekas perang, diantaranya mesin perang, kapal dan pesawat terbang bekas perang dunia II. Jadi, bisa dibilang, kekayaan Raja Ampat bukan hanya keragaman biotanya saja, namun juga kekayaan historisnya.
Terumbu Karang Terindah Ada di Raja Ampat
Raja Ampat merupakan surganya terumbu karang. Ada beberapa kawasan terumbu karang yang kondisinya masih sangat baik dengan persentase penutupan karang hidup hingga 90%, yaitu di selat Dampier (selat yang memisahkan Pulau Waigeo dan Pulau Batanta), Kepulauan Kofiau, Kepulauan Misool Timur Selatan dan Kepulauan Wayag.
Tipe dari terumbu karang di Raja Ampat umumnya adalah terumbu karang tepi dengan kontur landai hingga curam. Tetapi ditemukan juga tipe atol dan tipe gosong atau taka. Bagi yang tidak bisa menyelam pun, terumbu karang juga masih bisa dinikmati, yaitu di kampung Saondarek. Ketika pasang surut terendah, di sana bisa disaksikan hamparan terumbu karang yang tetap bisa hidup walaupun berada di udara terbuka dan terkena sinar matahari langsung.
Rute Perjalanan Menuju Raja AmpatPada umumnya, rute yang ditempuh oleh para pengunjung atau wisatawan untuk sampai di lokasi objek wisata di Papua ini adalah dengan melakukan perjalanan udara, dan menuju ke kota Sorong - Papua Barat ( Domine Edward Osok ). Di bandara ini tidak ada jalur penerbangan internasional yang bisa langsung menuju ke Domine Edward Osok. Jadi, apabila Anda yang datang dari luar negeri, Anda harus transit dulu di Jakarta, Surabaya, Denpasar atau Makasar. Dan apabila Anda ingin menempuh jalur terpendek, Anda dapat transit dulu di Ujung Pandang dan memakan waktu sekitar 5 jam 15 menit untuk sampai di kota Sorong.
Kemudian dari kota Sorong, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan kendaraan taxi menuju ke palabuhan rakyat untuk menuju ke ibukota Raja Ampat ( Waisai ). Setelah itu, perjalanan Anda akan dilanjutkan kembali dengan menggunakan transportasi Kapal Ferry atau bisa menyewa speed boat, dan disarankan di pelabuhan ini Anda harus menyediakan perbekalan seperti air mineral, makanan instan dan lain sebagainya. karena di Waisai (ibukota Raja Ampat), harga keperluan perbekalan semakin mahal. Di pelabuhan ini ada dua kapal ferry yang melayani jalur perjalanan dari Sorong ke Waisai, dan biasanya berangkat tiap pukul 14.00 WIT, kemudian kapal yang satunya akan berangkat sekitar 1 - 2 jam kemudian. Perjalanan akan memakan waktu 4 - 5 jam untuk sampai di pelabuhan Waisai.
Akan tetapi bagi Anda yang mempunyai keinginan menyewa speedboat, waktu yang sangat ideal untuk menyeberang adalah sebelum air laut naik, yang biasanya di akibat gelumbang pasang atau sekitar sebelum pukul 12.00 WIT. Hal ini dilakukan karena dikuatirkan terjadi hal - hal yang tidak diinginkan, karena besar speedboat lebih kecil daripada Kapal, sehingga sangat mudah terguncang oleh ombak. Kemudian yang menjadi catatan bagi Anda adalah patuhilah instruksi dari Nahkoda kapal apabila menginstruksikan menunda perjalanan menuju ke pelabuhan Waisai karena cuaca buruk, gelombang pasang atau masalah lainya. Memang agak rumit sekali rute perjalanan ke Raja Ampat. Akan tetapi, kedepan pemerintah setempat akan mengembangkan bandar udara di Waisai ( Bandar Udara Marinda ), yang nantinya bisa mempermudah akses ke Raja Ampat.
Setelah sampai di pelabuhan Waisai, perjalanan dilanjutkan untuk ke kota dimana Anda dapat dengan mudah mencari penginapan disana. Akan tetapi sebelumnya harus mendatangi kantor Depbudpar setempat, untuk membayar biaya konservasi yang wajib dikenakan bagi setiap wisatawan yang mengunjungi ke wilayah Raja Ampat. Setelah itu baru Anda dapat mencari tempat penginapan.
So rencanakan liburan anda sekeluarga ke Raja Ampat karena banyak hal menarik yang anda dapatkan dari travelling , snorkling dll. sekian dulu ulasan dari kami semoga artikel ini dapat membantu anda dalam merencanakan akhir pekan anda.
Buat temen - temen yang mempunyai tempat wisata yang keren dan kece. Bisa mengirimkan artikel kalian ke
Email : thevacationbali@gmail.com
Kontribusi kalian sangat mendukung kemajuan kami kedepannya
0 komentar:
Posting Komentar